Hidup Harus Seperti Mengendarai Sepeda Motor
Well, itulah hidup. Sekarang kita bayangkan seseorang yang sedang menaiki sebuah kendaraan bermotor (sepeda motor misalnya), ketika kita mengendarai sepeda motor yang harus kita lakukan adalah mengemudikannya dengan teratur, tidak meningkatkan gas secara spontan dan mengerem secara mendadak, dengan kata lain mengendarai dengan stabil. Selanjutnya kita harus senantiasa fokus pada pandangan kita, kita harus fokus ke mana kita berjalan, kemana kita akan menuju. Dan tak lupa dalam mengendarai sebuah sepeda motor kita tak boleh melupakan peran spion, spion berperan sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap apa yang ada di belakang kita, walaupun intensitas memperhatikan keadaan belakang menggunakan spion lebih sedikit dari pada memperhatikan keadaan depan, kita tak boleh melupakan yang ada di belakang kita. Dan yang terakhir dan perlu juga adalah, senantiasa menengok kanan dan kiri kita, ada apa saja yang terjadi diantara keduanya? Apakah membahayakan kita dalam berkendara ataukah tidak. Dari berbagai uraian tersebut, apabila kita penuhi secara keseluruhan kita laksanakan secara baik dan benar tak mungkin tidak kita akan merasa nyaman dan aman dalam berkendara, kita akan merasa optimis sampai dengan tujuan yang akan kita tuju.
Lalu apakah ada hubungannya dengan hidup?
Tentu saja ada, alam telah banyak mengajarkan kita banyak hal, tentu saja tentang segala kebaikan-kebaikan. Salah satunya hal diatas filosofi orang berkendara dengan baik dan benar seperti diatas dapat kita gunakan atau terapkan untuk jalan hidup kita, untuk pedoman hidup kita. Hal utama yang perlu diambil dari filosofi diatas adalah lihat depan cek belakang dan cek pula kanan dan kiri kita. Kita terapkan hal tersebut pada hidup kita. Dalam hidup yang penuh dengan cobaan yang ditujukan untuk mengukur keimanan kita ini, kita harus selalu optimis dalam melangkah ke masa depan, masa depan yang lebih baik, inilah gambaran terhadap orang yang melihat kedepan dalam mengendarai sebuah sepeda motor, kita harus penuh dengan impian dan cita-cita untuk masa depan kita, kita harus mempunyai tujuan yang baik terhadap hidup kita. Selanjutnya ketika kita menatap hari esok, menatap masa depan janganlah sekali-kali melupakan masa lalu, jika kita mengendarai dengan hanya melihat ke depan tanpa memperhatikan hal-hal yang ada dibelakang kita menggunakan spion kita tidak akan tahu hal yang ada dibelakang kita, kita bisa saja diserobot hingga terjatuh oleh apapun itu. Dalam hidup ini alangkah baiknya apabila kita selalu menjadikan hal-hal masa lalu kita sebagai pelajaran bagi kita untuk diri kita di masa yang akan datang, dengan hal masa lalu atau pengalaman tersebutlah kita akan banyak mendapatkan pelajaran, agar tidak terulang kesalahan yang sama dantentunya agar kita menjadi lebih baik lagi, janganlah sekali-kali melupakan masa lalu. Masa lalu bisa menjadi pelajaran bagi kita bisa pula menjadi penghambat bagi kita, apabila kita terlalu lama dan terlalu banyak menatap masa lalu kita tidak akan fokus ke arah depan dan akan menjadi penghambat atau bahkan menjadi malapetaka bagi kita. Jika kita mempunyai masa lalu yang kurang baik jadikan itu sebagai palajaran hidup dan ambilah hikmah sebanyak mungkin dari hal tersebut, jangan kita hanya meratapi nasib saja. Bagaikan orang yang selalu menatap jalan didepannya tanpa sesekali dia melihat apa yang ada di belakangnya maka orang tersebut akan “Ditabrak dari belakang”
Selanjutnya dalam hidup kita juga harus senantiasa melihat sisi kanan dan kiri kita, dengan itu kita dapat menjadikanya pelajaran bagi kita dalam bertindak, karena disana kita akan tahu tentang apa saja yang terjadi disekililing kita.
Apriyanto Dani Nugroho 23-3-2011